Untuk melihat karakter dan jati diri seseorang, maka lihatlah siapa teman-temannya dan gagasan-gagasan apa yang sedang dibicarakannya.

Seorang penulis Prancis, Antoine De Saint-Exupéry, memberikan definisi kecemerlangan: “Seorang perancang mengetahui ia telah mencapai kesempurnaan bukan ketika tidak ada sesuatu yang tersisa untuk ditambahkan, tetapi ketika tidak ada sesuatu yang tersisa untuk diambil.”

Dalam kehidupan sosial, beramah-tamah kepada semua orang adalah sesuatu yang harus diusahakan. Namun hanya kepada orang-orang tertentu saja kita bercerita banyak, bertukar pikiran dan gagasan.
Orang yang cemerlang akan memilih pertemanan yang bisa menambah kualitas hidupnya. Dan orang gagal itu biasanya dikarenakan salah dalam memilih ‘Circle’ pertemanan.

Alhamdulillah, hari ini Bimbel Adzkia mendapat kesempatan emas bertemu langsung dengan abangda Yudistira Avandi, M.Pd. Beliau adalah salah satu senior di Bimbel Adzkia. Di Adzkia, kami memanggilnya dengan “Bang Yudi.”
Kebersamaan kali ini benar-benar sebuah ‘Quality Time’. Beragam obrolan mengalir menjadi diskusi santai namun menarik. Penjelasan-penjelasan dari Sang Master Ilmu Ekonomi pun banyak membuat kami tertegun. Wawasan yang luas -dan terlebih lagi- hal-hal dari pengalamannya selama ini yang mungkin saja bisa jadi pelajaran bagi orang lain, terkhusus kami.

Banyak yang menjadi topik obrolan menarik saat pertemuan ini. Mulai dari sistem ekonomi hingga sistem pendidikan di Indonesia dan luar negeri, seperti penerapan pendidikan di Korea dan Finlandia. Nah, terlebih lagi di ranah pendidikan, Bang Yudi sangat antusias kalau berbicara tentang ini. Beliau sangat menaruh perhatian kepada manajemen dan pengembangan Sumber Daya Manusia.

“Kalau ditanya apa yang akan abang lakukan untuk mengubah dan memajukan suatu kelompok lembaga atau masyarakat, abang akan menjawab pengembangan potensi sumberdaya manusia, karena itu faktor penting, dimulai dari pribadi-pribadinya dulu.” Jawaban ini membuat kami semakin tertegun.

Saat ini, Bang Yudi menjabat sebagai Kepala Sekolah Penggerak An-Nizam Medan. Meskipun sudah lama meninggalkan Bimbel ADZKIA, beliau tidak pernah lupa dengan juniornya di Bimbel ADZKIA dan Bimbel ADZKIA itu sendiri.
Terimakasih untuk waktu yang berkualitas dan obrolan yang berbobot ini Bang. Semoga akan ada dan lebih sering lagi kesempatan-kesempatan seperti ini di hari-hari lain.